Menguraikan Rekap Pasar Mingguan: Sorotan dan Wawasan (06/01/2025 - 10/01/2025)

Pasar Amerika Serikat

Saham Bervariasi, Tahun Berakhir Menguat
Saham-saham AS menunjukkan kinerja yang beragam dalam minggu yang dipersingkat karena liburan, dengan aksi ambil untung di awal tahun. Meskipun mengalami pelemahan di akhir tahun, S&P 500 menguat lebih dari 20% selama dua tahun berturut-turut, menandai kinerja dua tahun terbaiknya dalam 25 tahun terakhir.

Data Ekonomi Utama
PMI Chicago turun menjadi 36,9 di bulan Desember, menandai kontraksi selama 13 bulan. Fed Atlanta memangkas proyeksi pertumbuhan PDB kuartal keempat dari 3,11% menjadi 2,61%. Sisi baiknya, klaim pengangguran mencapai level terendah dalam delapan bulan terakhir di 211.000.

Imbal Hasil Treasury Turun
Imbal hasil menurun di sebagian besar obligasi pemerintah dan korporasi, meningkatkan obligasi pemerintah dan korporasi.

Pasar Eropa

Bursa Eropa Bervariasi
Indeks STOXX 600 naik 0,20%, sementara indeks-indeks negara utama bervariasi. Pound yang lebih lemah mendorong FTSE 100 Inggris, naik 0,91%.

Inflasi Spanyol Melonjak
Inflasi naik menjadi 2,8% di bulan Desember, mendukung seruan ECB yang hawkish untuk menurunkan suku bunga secara hati-hati.

Perumahan Inggris Menguat
Harga rumah di bulan Desember naik 0.7% bulan ke bulan, pertumbuhan tahunan tercepat sejak tahun 2022.

Pasar Jepang

Tahun yang Kuat Meskipun Terjadi Penurunan di Akhir Tahun
Nikkei 225 mengakhiri tahun 2024 dengan naik 20%, penutupan akhir tahun tertinggi, didorong oleh yen yang lebih lemah dan reformasi perusahaan. PMI bulan Desember sedikit membaik, menunjukkan kontraksi yang lebih lambat.

Pasar Cina

Pasar Melemah di Tengah Pertumbuhan yang Melambat
PMI manufaktur turun menjadi 50,1, meleset dari perkiraan. Real estate menunjukkan tanda-tanda stabilisasi dengan penjualan bulan Desember yang datar dari tahun ke tahun namun naik 24,2% bulan ke bulan.

Pasar Utama Lainnya

Turki
Bank sentral memangkas suku bunga menjadi 47,5%, dan upah minimum dinaikkan 30% untuk tahun 2025.

Meksiko
Bank sentral menurunkan suku bunganya menjadi 10,00%, memperpanjang target inflasi hingga 2026.

*Sumber data: Yahoo! Finance dan Bloomberg. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi hasil di masa depan.